tag:blogger.com,1999:blog-37868881229286964512024-02-18T19:21:26.041-08:00MUHAMMAD REFA'INobody knows what you feel inside. :)Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.comBlogger24125truetag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-10974147290283006922019-07-05T19:17:00.000-07:002019-07-07T07:44:34.375-07:00Harusnya Aku Bagaimana?Pernahkah kamu bertanya pada dirimu, sebenarnya apa yang harus kamu lakukan. Melangkah dalam keraguan, melakukan takut salah, sembunyi bagaikan pecundang yang berharap suatu hari akan menang. Perasaan yang selama ini kamu pendam akan kah mendapatkan jawaban jika hanya kamu yang menyimpan, tanpa dia yang selalu kamu semogakan tahu tentang perasaan itu. Namun untuk mengungkapkan kita tak punya cukup keberanian.<br />
<br />
Memperhatikan dari kejuahan, takut untuk mendekat, menyapa, atau untuk melihat senyumnya saja butuh keberanian luarbiasa. Salahkah perasaan ini? Harusnya aku bagaimana? Larikah dari semua pertanyaan ini, atau aku hanya cukup tenang berharap akan jawaban dari perasaan yang entah bagaimana mendefiniskannya ini dalam diam. Hingga nanti, dia yang selalu disemogakan menyadari apa yang selama ini kita semogakan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCLnMFhgYABO28wjrxSTABpHE0g1DwfXWtfsI3_97htGWY5wXWeBHLyP-M-BgLhyyRXRaA5LgdiPVnrnMSUk7BMPX9h1Dazi3hJHEJawDeI35TgNq_zzn848d8eNq8Xy3QNY1MLzQuiETh/s1600/Harus+Baagai+Mana.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="382" data-original-width="663" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCLnMFhgYABO28wjrxSTABpHE0g1DwfXWtfsI3_97htGWY5wXWeBHLyP-M-BgLhyyRXRaA5LgdiPVnrnMSUk7BMPX9h1Dazi3hJHEJawDeI35TgNq_zzn848d8eNq8Xy3QNY1MLzQuiETh/s640/Harus+Baagai+Mana.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
Tapi terkadang hanya diam aku khawatir akan kecewa, logika seakan menggiringku untuk melakukan tindakan nyata agar aku dapat dekat dengannya. Berharap dalam diam tanpa usaha, akan kah semua itu akan berbuah nyata? Beberapa hal mendorongku untuk melakukan tindakan nyata, namun beberapa hal membuatku takut untuk melakukannya. Entah ini sebenarnya apa dan aku harus bagaimana?<br />
<br />
Lagi dan lagi aku terjebak dari kisruh fikiranku sendiri, logika dan rasa berbenturan dari berbagai arah ini. Aku butuh jawaban dari semua rasa ini, rasa yang mungkin kamu juga rasakan, mungkin. Jika saja kamu meraskan hal yang sama, mungkin nanti kita bisa berbagi hal yang sama. Berbagi cerita untuk saling mengerti dan saling memahami dari hal yang mungkin sangat sulit untuk kamu dan aku mengerti harus bagaimana.<br />
<br />
Sebenarnya jika aku melakukan kedua hal itu secara bersamaan, antara berjuang dan juga diam atau istilah yang biasa kita gunakan berjuang dalam diam, mungkinkah kamu akan aku dapatkan. Berjuang yang entah aku sendiri bingung ini bisa disebut berjuang atau bukan. Semoga diam ini juga bisa disebut berjuang, hingga nanti kamu pun paham, aku begitu bingung harus melakukan apa, hingga karenanya aku pilih berjuang dalam diam.<br />
<br />
Bagian yang membingungkan yang sebenarnya nanti akan aku ceritakan disaat kamu dan aku dipersatukan. Cerita yang akan kita sebut berjuang dalam diam, disaat aku hanya bisa seperti ini, diam. Mungkin nanti kita akan tertawa bersama karena merasakan hal yang sama, bingung dan bertanya sebenarnya aku harus bagaimana. Yah jika kamu juga merasakan hal yang sama, itu jadi bagian indah jika kita ceritakan bersama, semoga saja.<br />
<br />
Harusnya aku bagimana, mungkin diam adalah jawabannya. Khawatir dalam diam sudah sewajarnya, karena hanya diam dan berharap pada yang menciptakan hati adalah jalan terbaiknya. Berharap dia meraskan hal yang sama, hingga harapan berbagi cerita itu nantinya jadi cerita nyata yang bahagia. Kamu dan aku yang ternyata juga berharap dalam diam, berharap yang terbaik karena pilihan-Nya.<br />
<br />
Aku sadar ada cara lebih bijak untuk menyimpan perasan ini, diam sudah pasti jalannya. Biar berjuang dalam diam yang aku pilih adalah berjuang dalam do’a. Bukankah sudah ada Dia yang Maha mencipta, menciptakan rasa ini, yang maha tau apa yang aku inginkan dan Dia berikan yang aku butuhkan. Walau terkadang apa yang aku ingin ternyata bukan yang aku butuhkan.<br />
<br />
Bukankah sudah Dia tetapkan mana yang terbaik, hanya saja aku berusaha untuk apa yang aku ingin, hingga akhirnya apa yang aku ingin ternyata Dia restui untuk jadi apa yang aku butuhkan. Biarlah hati berbolak balik, harapan hati ditetapkan pada jalan Terbaik-Nya. Mungkin diam adalah jalan yang tepat untuk menjawab aku harus bagaimana, hingga nanti aku harus bagaimana setelahnya.<br />
<div>
<br /></div>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-45542414409788088342018-08-21T19:12:00.000-07:002018-08-21T19:22:29.516-07:00Berharap?Kita mulai bercerita dari hal yang sederhana, hingga suasana menggiring pada alur yang tidak kita sangka. Berat sepertinya semua hal yang sudah banyak kamu lewati, kuat sepertinya hati itu karena sudah terbiasa dengan kecewa berawal harap. Harap memang terkadang datang, tapi itu bukan masalah, hanya saja letak harap dan waktu yang membuat kamu salah letak berharap.<br />
<br />
Waktu dimana kamu belum sepenuhnya mengenal dia pencipta harap, atau kamu sepenuhnya tau tapi berpaling karena satu hal sederhana yang berkesan dalam ingat mu. Pembenaran yang di lakukan, karena merasa akan kuat menjalankan, sedangkan di ujung akhir hanya ada dua kemungkinan yang sejujurnya kamu sudah tau akhirnya bukan? Tapi yah begitu di paksakan pada akhir sesuai harap.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYVWXTIo04Y3bIy_dHVCZr99yJcRHZCU6DGfvn3t3DtQIu9DSmORKkdx9tBUorrp4RLVkmh4zlYqU70Ypryf_onN5YwTAuIN-NuIA2-x9kAzsmtsUNdNLzyQkUX2UFRwGunk260kHw7oge/s1600/4-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="852" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYVWXTIo04Y3bIy_dHVCZr99yJcRHZCU6DGfvn3t3DtQIu9DSmORKkdx9tBUorrp4RLVkmh4zlYqU70Ypryf_onN5YwTAuIN-NuIA2-x9kAzsmtsUNdNLzyQkUX2UFRwGunk260kHw7oge/s320/4-01.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Proses waktu yang singkat ataupun panjang, pasti ada alasan mengapa begitu ceroboh tetapkan harap. Alasan yang sebelumnya aku katakan, tapi biarkan, karena ini memberi kita pelajaran tentang sebuah keputusan harap pada saat kapan. Bingung bukan? Yah memang membingungkan menentukan waktu yang tepat itu kapan.<br />
<br />
Alasan sederhana itu bisa jadi salah dan benar dikatakan, namun jawaban semua itu adanya di akhir bukan? Benar jika harap berujung pembuktian, salah jika harap ternyata hanya sebuah harap. Membahas rasa harap memang berat, karena kita bicara hasil dimasa depan, tidak selalu proses sekarang kita putuskan hasil akhir selalu benar sesuai harapan.<br />
<br />
Salah letak berharap? Bagaimana mungkin salah bukan fikirmu, semua seakan benar. Iya, semua itu pembenaran dilandasi rasa harap. Harap itu hanya milik kita semua, iya kita, makhluk, dan pemberi harap yang jelas pasti benarnya hanya ada DIA dan keputusan-Nya adalah yang terbaik, masih ragu untuk berharap?<br />
<br />
Tentang dia yang memberi harap, sama tingginya dengan kita, bukan tempatnya kita berharap. Walaupun alasan harap itu dan waktu itu menurutmu sudah tepat. Tetap saja jika dia yang jadi harap masih ada dua kemungkinan harap. Tapi jika DIA jadi tempat kamu berharap hanya ada satu kemungkinan harap, iya, harap yang terbaik. Karena ketetapan-Nya adalah harap yang jelas terbaik untuk kita.<br />
<br />
Jika saja harap itu, waktu itu, kita letakkan pada-Nya dan bukan pada dia, kecewa memang ada karena tidak sesuai harap mu, tapi ketetapan-Nya itu yang terbaik, dan jika saja dulu kamu meletakkan harap pada-Nya mungkin tidak ada lagi rasa kesal, salah, atau menyalahkan dia yang sebenarnya belum tentu melukai tujuannya, dan aku yakin tidak mungkin sejahat itu. Yah sudah lah, sudah berlalu. Ada pelajaran baru bukan dari pengalaman itu? Ingat saja, pengalaman itu bagian dari sekenario-Nya dan juga ketetapan-Nya itu yang terbaik. Salah berharap? Sepertinya kali ini kamu sudah belajar banyak. ☺Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-73225338624755416912018-08-21T07:48:00.002-07:002018-08-21T08:01:46.732-07:00Pemeran Utama?Sebenarnya apa yang benar-benar aku cari, gelisah sendiri, bingung, entah apa saja hal yang masuk dalam fikiran, bertumpuk, menghimpit semua hal yang seharusnya aku fikirkan, aku kerjakan atau bahkan aku selesaikan. Bingung sendiri, tapi entah apa yang membingungkan. Gelisah sendiri, tapi entah apa yang di gelisahkan. Takut sendiri, tapi entah apa yang sebenarnya membuat aku khawatir dan takut. Coba bertanya pada diri sendiri tapi aku tidak menemukan jawaban.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEZ7IfMCrpuYtoU7o4dk9v774BNN-ZRKd9fF1La1tcbxryMeLkRjz2xxPoLwQsCXYXHsPABx2iUZ_wL8ZU-S4bSLN0QWFrT0AcTxEtxBsqDS9GVuPXSrz_WJNEnwdHJb8mBarxH6RmIRv/s1600/IMG_20180703_110345-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="959" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEZ7IfMCrpuYtoU7o4dk9v774BNN-ZRKd9fF1La1tcbxryMeLkRjz2xxPoLwQsCXYXHsPABx2iUZ_wL8ZU-S4bSLN0QWFrT0AcTxEtxBsqDS9GVuPXSrz_WJNEnwdHJb8mBarxH6RmIRv/s320/IMG_20180703_110345-01.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
Coba kubedah semua gelisah, bingung, dan rasa takut ini. Perlahan aku menemuka beberapa hal yang aku khawatirkan, sedikit rasa gelisah dan sebungkus bingung yang entah aku juga bingung kenapa. Beberapa hal yang ku khawatirkan sebenarnya sudah ada jawaban, beberapa gelisah yang masih belum ku temui titik terang, dan sebungkus bingung hal awal apa yang harus aku lakukan.<br />
<br />
Jawaban dari khawatir yang begitu mendalam, sebenarnya tiga hal yang sudah di tetapkan, aku akan dengan siapa, dengan bagaimana, dan nanti aku akan pergi kemana. Gelisah yang belum menemui titik terang adalah gelisah yang sebenarnya mendasar, gelisah karena dia tak kunjung datang, gelisah karena khawatir akan bagaimana nanti, dan gelisah akan pergi bagaimana aku nanti.<br />
<br />
Lagi-lagi tentang dia, bagaimana tidak, sosok yang selama ini dinantikan atas entah apa ini disebutnya, nafsu? Biarlah kodratnya manusia seperti ini. Ya, nafsu karena lelah mencari dia yang sebenarnya dia yang sudah di tetapkan. Memang sudah di tetapkan, tapi sampai kapan aku harus menunggu atau bersabar? Atau harus berjuang seperti apa lagi agar dia segera aku temukan, aku lelah lagi dan lagi bertemu dia yang bukan.<br />
<br />
Khawatir, itu rasa yang wajar kan? Bagaimana nanti yang selalu di fikiran. Yang sebenarnya bagaimana nanti juga sudah di tetapkan. Salahkah aku khawatir? Tidak bukan. Khawatir rasa yang wajar, karena beberapa usaha agar gimana nanti jadi baik selalu berujung gagal, peluang yang di upayakan selalu gagal, jatah gagal? Kapan habisnya jatah gagal itu? Lelah, pengeluh, biarlah disebut apa ini, aku hanya khawatir akan bagaimana nanti, yang bagaimana nanti itu nyatanya sudah ditetapkan.<br />
<br />
Akan pergi bagaimana aku nanti, akankah aku pergi setelah mengetahui kedua gelisahku itu. Yah ini juga bagian dari gelisahku, akan pergai bagaimana, dan akankah semua gelisahku terjawab dengan baik, atau segala upayaku akan membuahkan hasil? Ah, sudahalah, prosesnya aku lalui, hasil akhirnya aku harap ketetapan yang terbaik, biar ku upayakan semua dengan cara yang baik. Sutradara terbaik sudah siapkan skenario terbaik, aku hanya pemeran utama yang lupa naskah terbaik, dan lupa jika aku adalah pemeran utama. Ku kembalikan ke sutradara terbaik dengan skenario terbaik, dan aku kembali pada poksi ku berperan sebagai pemeran utama. Naskahnya ku baca lagi, usahanya akan aku upayakan yang terbaik, hasi akhirnya, sutradara sudah tetapkan.Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-66503756472172840092018-02-10T20:01:00.001-08:002018-02-10T20:01:11.778-08:00Kamu jago<p dir="ltr">Akan aku ceritakan dia yang sangat aku inginkan, sosok yang sangat pandai membuat ku patah. Di awal cerita, ini berawal dari kesalahanku yang tidak cukup tau diri karena menginginkannya. Sosok yang memang sangat aku inginkan, yang selalu aku semogakan dengan segala aspek yang dimilikinya.</p>
<p dir="ltr">Di awal perjuangan, aku sudah merasakan patah. Dia yang telah dimiliki seseorang, tak mungkin tega bagiku untuk merusak kebahagiannya hanya karena egoku untuk memilikinya. Sudah lah fikirku untuk memperjuangkannya, karena tak ingin mengusik kebahagiannya.</p>
<p dir="ltr">Perlahan waktu berlalu, aku pun hanya terbiasa memperhatikan bahagianya dari kejauhan. Namun ceritanya berbeda saat kabar dia tengah patah hati. Yah, sebuah energi baru bagiku. Bukan berarti aku bahagia karena bahagianya pecah, hanya entah ini disebutnya apa yang jelas aku merasa ini adalah waktunya aku agar dapat mengenal dirinya lebih dekat.</p>
<p dir="ltr">Bersambung...<br><br></p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-69752265624943752212018-01-01T02:34:00.000-08:002018-01-02T07:36:57.415-08:00Untuk kamu<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Untuk kamu sosok yang sangat aku nantikan, bagian dari setiap do'a yang aku panjatkan, cerminan dari diri ini dan nama yang memang telah tertuliskan di yaumul mahfudz. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Siapakah gerangan kamu? Aku tunggu, kamu tak kunjung datang. Aku cari, takut salah menemukan. Aku diam, dalam kegelisahan. Aku bingung apa sebenarnya yang harus aku lakukan. Ragu dalam diam, gelisah dalam berjuang dan takut dalam harapan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGNBjGW3TMBZ6uJZR0Maq2teAjZMNs81IXhWZC8xYBZlJHnhlG-TAc_Frt1ucWJBm9-v-LSOqumvCSqPEC60sDQEB7CPMobr4n6cg2JNIHcMINB-0s8669lu6HiX7zYg0BTjlIFGjs1ed4/s1600/IMG_20180102_221904_202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGNBjGW3TMBZ6uJZR0Maq2teAjZMNs81IXhWZC8xYBZlJHnhlG-TAc_Frt1ucWJBm9-v-LSOqumvCSqPEC60sDQEB7CPMobr4n6cg2JNIHcMINB-0s8669lu6HiX7zYg0BTjlIFGjs1ed4/s640/IMG_20180102_221904_202.jpg" /></a></div>
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jika benar kamu itu adalah kamu, semoga kita disegerakan dalam ibadah yang sangat aku nantikan. Dimana kamu dan aku dipertemukan, diikrarkan, dihalalkan, dan kamu dan aku menjalani ibadah menuju impian, hidup kekal dalam keabadian meninggalkan tempat persinggahan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Membangun bahagia bersama kamu, menjalani suka duka bersama. Sesulit apapun nanti, aku tidak peduli, sesulit apapun itu akan kita hadapi bersama bukan? Separuh agamaku.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Akankah kamu juga menantikan apa yang aku nantikan? Akankah kamu khawatirkan apa yang aku khawatirkan? Apa kamu takut juga pada sekedar harapan? Jika kamu pun begitu, kamu tak sendirian.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kamu tak sendirian, karena untuk kamu aku berjuang dalam diam. Kamu tak sendirian, karena untuk kamu aku ber do'a dalam hening malam. Kamu tak sendirian, karena untuk kamu aku sabar menunggu waktu dimana kamu dan aku dipertemukan, saat Allah sudah tentukan, waktunya kamu dan aku dipersatukan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-31547804537448558822017-06-01T15:47:00.001-07:002017-06-01T15:47:53.962-07:00Bumi, kamu dan langit<div style="text-align: justify;">
Bumi kamu adalah saksi bisu yang mendangar bisik ku terkhusus untuk langit, mungkin kamu sudah bosan mendengar suara bisik ku, bisik yang selalu aku ucapkan setiap kali mendekat kening ku padamu. Ada rasa bahagia saat aku bisikkan sosoknya padamu, seakan aku ingin terus berbagi cerita tentangnya. Tentang dia yang memiliki senyum manis yang selalu menjadi semangat baru untuk hariku. Iya kan bumi kamu mendengar bisik ku itu? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvqvoNUd2PkSoysKB3S94Ew6JcL8jP-yf84q6UowMO2TeLI9LLwtuRxgUEOwsBrACiFF0NCXGgBZFILZT_HdD3oGJNgRiS9fU_2cAU-d8wIAIv2aNsozfh1RtXpDJHIstXN-8r1ILnL6LN/s1600/langit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="367" data-original-width="650" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvqvoNUd2PkSoysKB3S94Ew6JcL8jP-yf84q6UowMO2TeLI9LLwtuRxgUEOwsBrACiFF0NCXGgBZFILZT_HdD3oGJNgRiS9fU_2cAU-d8wIAIv2aNsozfh1RtXpDJHIstXN-8r1ILnL6LN/s640/langit.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah pesan rahasia ya bumi, hanya kamu yang tau dan semoga langit mendengarnya. Aku sih yakin jika langit mendengarnya, yakin sekali jika langit mendengarkan apa yang selalu ku semogakan dan aku yakin sekali, jika langit akan segera menjawab semua bisik itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum langit menjawab bisik itu, bantu aku mempersiapkan diri ya bumi. Selalu ingatkan aku terus meminta kepada langit, selalu ingatkan aku terus berbisik kepada mu, selalu buat aku rindu mendekatkan keningku padamu. Bantu aku mempersiapkan segalanya sebelum aku menemuinya dan menjeputnya dengan restu dari langit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indah sekali ya mungkin hari itu bumi, hari dimana langit merestui upayaku dan menjawab semua bisik itu. Ah, membayangkan hari dimana aku bisa bertemu dengannya saja aku sudah sangat bahagia, apalagi langit menjawab semua bisik ku. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi bumi, ada rasa takut yang menghantui ku. Takut jika semua harap dan upayaku tak direstui langit. Yah rasa takut seseorang yang selalu berharap, aku sudah tau resikonya bumi “kecewa”. Tapi biyarlah, jikapun kecewa akhirnya, aku tau jika langit sudah mempersiapkan yang terbaik untuk ku dan dia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga kecewa itu tidak ada bumi, semoga restu dari semua bisik ku yang ku dapat. Bumi jaga rahasia ini dan biarkan langit mendengarnya. Semoga dia yang sealu terselip dalam bisik ku ini, dia pun mendengar jika dia adalah dia yang selalu aku semogakan. <span style="background-color: #ececec; color: #292929; font-family: "lato" , sans-serif; font-size: 20px;">😊</span></div>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-23327392009373555992016-03-08T09:21:00.001-08:002016-03-08T09:58:22.820-08:00Sedikit waktu<div dir="ltr">
Saat lelah benar-benar menghampiriku, putus asa menghujam semangatku, keyakinan yang runtuh karena berulangkali gagal. Aku butuh sejenak duduk beristirahat, mulai merenungi apa sebenarnya yang salah, sikapku kah, caraku kah, atau memang ini cara Tuhan menguji keyakinanku.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Aku sadar, dari berbagai banyak masalah yang telah aku hadapi aku jadi semakin dewasa, semakin mengerti bagaimana cara menghadapi masalah, mengerti bagaimana cara menyikapi berbagai ujian dan sangat mengerti bagaimana cara mensyukuri sebesar apapun <u>n</u>ikmat itu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitlQOxJtVodekbORQUKx2V0kfQ4SJ-rw1wyBh-uITm7GHxvovRsHZoKYYM3VuVByFEs0ZzS5UpQPGtPev_uwDfHUItjA6x7Epc75pwyZZdCFJCBlKBxvRTqUfGSZZCybuUTIRlmIL2BayQ/s1600/IMG_20160309_001850.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitlQOxJtVodekbORQUKx2V0kfQ4SJ-rw1wyBh-uITm7GHxvovRsHZoKYYM3VuVByFEs0ZzS5UpQPGtPev_uwDfHUItjA6x7Epc75pwyZZdCFJCBlKBxvRTqUfGSZZCybuUTIRlmIL2BayQ/s640/IMG_20160309_001850.jpg" /> </a> </div>
<div dir="ltr">
<br />
Namun hati kecilku bertanya tanya akan sikapku selama ini. Apa mungkin masalah membuat aku semakin kuat, mungkin ini kuat atau memang hatiku sudah sangat membatu. Sehingga aku tidak lagi begitu merasakan masalah yang aku hadapi adalah masalah. Namun aku yakin, dari setiap masalah yang aku hadapi ini adalah rencanaMu Tuhan. Rencana membuat aku menjadi kuat, menjadi dia yang akan lebih siap lagi menghadapi berbagai masalah dan cobaan. Hingga akhirnya aku benar benar siap, akan sesuatu yang sangat luar biasa yang engkau siapkan untukku.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Aku tau, hanya mereka yang engkau yakini mampu menghadapi masalahlah yang akan mampu melewati masalah itu. Engkau maha tau batas kemampuan dari umat Mu. Mungkin aku adalah salah satu yang terpilih untuk menghadapi tanda cintamu ini. Aku siap untuk apapun itu, karena aku tau engkau selalu bersamaku. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Namun saat ini beri aku sedikit waktu untuk beristirahat. Terlelap dalam mimpi indah, sejenak melupakan semua masalah yang saat ini sedang aku hadapi. Hingga saat nanti aku terbangun, aku kembali siap untuk menghadapinya lagi. Tak sedikitpun ada rasa ragu atas rencana indah yang sebenarnya Tuhan rencanakan dan persiapkan untukku. Aku hanya butuh sedikit beristirahat, dan mulai lagi berfikir baik akan segala sesuatu yang terjadi. Indah pasti datang, bahagia itu pasti. Kuserahkan prosesnya padamu Tuhan, kan aku jalanin dengan sepenuh hati. Aku hanya butuh sedikit waktu tuk ber istirahat. 😊</div>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-55597915922515927322016-01-25T09:17:00.001-08:002016-01-25T09:17:08.412-08:00Hay kamu<p dir="ltr">Hay kamu.. iya kamu, boleh kah aku mengenal mu, maaf jika aku menggangu waktu mu. Maaf jika sikapku membuat mu tak nyaman. Perkenalkan aku Muhammad Refai, kamu bisa memanggilku Fai, siapa namamu? </p>
<p dir="ltr">Tidak, aku tidak akan menganggumu, maaf jika aku memeberanikan diri untuk mengenalmu, jika kamu merasa terusik oleh sikapku ini, maaf aku akan pergi. Aku hanya seseorang yang terpesona oleh senyum dan sikap lembut yang tak sengaja aku lihat. </p>
<p dir="ltr">Ada alasanya mengapa aku seperti ini. Aku teringat akan beberapa tulisan yang pernah aku baca, jika wanita itu menunggu dan kaumku lah yang memulai, wanita itu pemalu, wanita itu gengsi, dan masih banyak lagi. Maka aku beranikan diri  ku ini untuk coba memulai, memulai menyapamu dan mungkin dengan cara ini aku bisa mengenal kamu atau mungkin biasa lebih dari pada itu. </p>
<p dir="ltr">Maaf bicaraku ngelantur ya hehe, oh iya aku tinggal tidak jauh dari sini, iya di Bandar Lampung, jika boleh aku ingin tau dimana kamu tinggal? Mungkin jika nanti kita sudah saling kenal, aku bisa berkunjung kerumahmu dan bisa mengenal Ayah Ibu mu, itu sih jika kamu izinkan.</p>
<p dir="ltr">Kenapa harus mengenal Ayah dan Ibu mu, buatku itu hal yang penting. Kenapa penting, karena jika aku mengenal mereka maka aku akan sepenuhnya mengenalmu. Karena merekalah yang merawatmu sejak kecil, mengajarkan mu, dan menjagamu hingga tumbuh menjadi sosok cantik seperti ini. Merekalah yang sepenuhnya mengenalmu, maka dari itu penting bagiku mengenal mereka. </p>
<p dir="ltr">Oh iya, aku anak pertama dari lima bersaudara dan aku masih berkuliah. Banyak ya adik-adik ku, suasana di rumah biasa ramai, belum lagi ditambah ponakan-ponakan kecil yang biasa bikin rusuh, yah biasa begitu suasana di rumah. Kalo kamu anak keberapa?</p>
<p dir="ltr">Ponakan-ponakan kecil bila sudah kumpul pasti bikin rusuh, tapi aku senang mereka suka berkunjung ke rumah, setidaknya saat mereka datang aku dapat melupakan masalah ku, karena mereka aku bisa tertawa lepas melepaskan jiwa anak-anakku bermain bersama mereka. Bagaimana dengan dirimu, apa pendapat mu tentang anak-anak? Pasti seru ya, jika kita bermain bersama. </p>
<p dir="ltr">Bagaimana tentang kesukaan? Aku menyukai tempat yang alami dan tenang, seperti hutan, gunung, laut, bukit pokoknya semua tempat yang berkaitan dengan alam. Makanan aku suka makanan pedas, gurih, dan aku tidak terlalu menyukai makanan manis. Kalo kamu bagaimana? Pasti seru jika kita ketempat wisata alam bersama menikmati karya Tuhan yang luarbiasa indah, dan berburu makanan bersama, sudah bisa aku bayangkan bagaimana serunya.</p>
<p dir="ltr">Wah sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara ya, maaf beginilah aku. Setidaknya aku sudah berusaha, dan tinggal tunggu tanggapan mu. Terimakasih atas waktumu, aku tidak akan jauh aku berada di dekat mu. Kamu bisa menghubungiku kapan saja, dan bisa mengajakku bertemu Ayah Ibu mu, iya kamu. 😊<br>
</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-3388792247929729522016-01-23T21:49:00.001-08:002016-01-23T21:49:33.341-08:00Senyum seharusnya bahagia<p dir="ltr">Senyum yang seharusnya menggambarkan kebahagiaan, kini berarti lain saat semua ini terjadi. Kamu seseorang yang sangat aku sayangi, mulai berubah akhir akhir ini. Seakan semua sia-sia perjuangan yang selama ini aku lakukan, sekaan sia-sia semua perhatian yang hanya aku tujukan kepada kamu. Kamu memilih diam dan pergi, tanpa aku mengerti masalah apa sebenarnya, yang membuat kita seperti ini.</p>
<p dir="ltr">Awalnya semua baik saja, hingga akhir-akhir belakangan kamu mulai berubah. Mulai jarang menghubungiku, sibuk dengan duniamu, dan seolah tak pedulikan aku yang selalu menunggu kabarmu. Hatiku masih selalu berfikir baik tentang semua ini. Mungkin kamu sibuk dengan urusanmu dan lalu setelah itu  kamu akan menghubungiku, namun nyatanya tidak. Berulang kali aku mencoba untuk menghubungimu, coba untuk mengerti keadaanmu, coba mengerti dengan kesibukanmu, namun nyatanya kamu menjawab datar semua pertanyaanku lalu memutus komunikasi kita. </p>
<p dir="ltr">Airmata seakaan taklagi tahan berada didalam mata, lalu melompat jatuh kepipiku. "Kenapa dia berubah" hati kecilku teriak sunyi dalam diamku. Aku coba lagi untuk berfikir baik tentangmu, coba menenangkan diri dan berfikir menganggap semua baik-baik saja dan berharap nanti kamu akan menghubungiku. </p>
<p dir="ltr">Hari berganti, sesuatu yang aku tunggu tak kunjung hadir. Perasaan yang kemarin coba untuk aku tenangkan, kini berubah lagi dengan rasa kecewa. Aku masih belum mengerti mengapa dia berubah, rasa yang selama ini ada di hatiku tulus karenanya. Perjuangan yang dia lakukan membuatku terhanyut dalam rasa yang dia ciptakan, hingga aku terbawa dan mulai menanam cinta kepadanya. </p>
<p dir="ltr">Dia tak lagi seperti dulu, dia benar-benar berubah. Fikirku, mungkin dia berubah karena sikapku, aku coba untuk menanyakan hal inikepadanya, kenapa dia berubah. Tapi jawabnya selalu datar, bilang "gak papa" seolah memang tak ada yang terjadi. Tapi dia berubah, dia tak seperti yang dulu aku kenal, yang berbagi semua masalahnya kepadaku. Kini sikapnya dingin tak lagi hangat, sikapnya datar tak lagi cetia, sikapnya acuh tak lagi perhatin. </p>
<p dir="ltr">Akhirnya aku coba mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku tidak menemukan itu. Hingga akhirnya aku pasrah dan berharap akan ada titikterang dari semua masalah ini. Aku mencoba untuk melupakan semuanya, dan bersikap biasa saja pada masalah ini dan menganggap memang tidak ada masalah yang terjadi diantara kita. Aku sibukkan diri dengan sahabat dan teman-temanku, coba melupakan masalah yang terjadi di antara kita, dan bersikap seperti biasanya kepadamu. </p>
<p dir="ltr">Beberapa hari sudah berlalu, ternyata kamu masih selalu datar kepadaku. Hingga pada akhirnya titikterang itu mulai muncul. Tidak disengaja aku melihatmu telah bersama dia. Dan lagi, air mataku terjun jatuh kepipiku. Aku coba tersenyum, ternyata ini alasan kamu berubah dan datar kepdaku, ternyata ini alasan kamu mulai berubah. </p>
<p dir="ltr">Ah sudah lah fikirku, mungkin ini akhir hubunganku. Tapi tak dapat dipungkiri rasa kecewa yang teramat dalam aku rasakan, seseorang yang sangat aku sayangi melakukan ini kepadaku. Seseorang yang membawa aku kedalam rasa nyaman dan bahagia ternyata hanya untuk sementara saja. Kini dia lebih memilih pergi bersama dia dan mengabaikan aku. Seharunya tidak seperti ini caranya, masih banyak cara baik untuk mengakhiri hubungan ini, bukan dengan cara mengabaikan aku dan pergi bersama dia.</p>
<p dir="ltr">Baiklah, ini akhirnya, senyum yang harusnya menggambarkan kebahagiaan, kini berganti dengan senyum rasa kecewa dan luka. Aku terima semua caranya yang ini, ya mau tidak mau. Semoga nanti aku akan mendapatkan dia yang benar benar tulus kepadaku, hingga akhirnya aku benar-benar senyum rasa bahagia. Setidaknya dia mengajarkan aku tentang arti kesetiaan, tentang rasa kecewa, dan tentang kekuatan hati. Terimakasih kamu, doaku yang terbaik untukmu.. 😊</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-57895167310095264182016-01-23T07:33:00.001-08:002016-01-23T19:01:32.526-08:00Kamu yang tau<p dir="ltr">Terkadang kita berjalan terlalu cepat, melupakan semua hal yang seharunya kita ingat, terobsesi mengejar hal yang kita ingin dan yang kita lihat. Mata seakan teralih akan sesuatu yang baru, mengkilap, cantik, menawan, terlihat sempurna, atau berharap akan beruntung mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan harapan. Tak dipungkiri, kita berharap dapat yang baik, bahkan jika bisa kita mendapatatkan dia yang mengerti, lembut, cerdas, mendamaikan dan melengkapi. Tentu hal yang membahagiakan jika kita memiliki dia yang sosoknya sejak lama kita harapkan.</p>
<p dir="ltr">Seakan melupakan segalanya, kita terfokus mencarinya dan mengabaikan dia yang dulu sempat ada. Dia, dia beberapa orang yang mungkin dulu selalu ada dan karena beberapa hal lebih memilih mengakhiri hubungan itu sementara waktu. Dua orang yang saling mencintai, pergi dengan egoisya masing masing. Salah satu di antara keduanya menyesali perpisahan yang terjadi, sebagian yang lain merasa lega karena perpisahan. Mungkin saat itu dia merasa lega, namun aku yakin untuk beberapa waktu kedepan rasa itu akan berganti dengan rasa bersalah atau penyesalan. Merasa tidak ada yang lebih baik di banding dia, menyesal mengapa lebih memilih egoisnya dibanding meluluhkan hatinya demi cintanya.</p>
<p dir="ltr">Orang-orang disekitar kita hanya tau kalo semua sudah berakhir, yang mereka katakan mari buka lembaran baru dengan dia yang lebih baik. Untuk beberapa waktu mungkin nasehat itu berkerja, kedepannya mungkin makin sulit untuk melupakannya. Coba untuk membuka hati, namun hati selalu membandingkan dia dengan si dia, seolah berkata "dia tidak lebih baik darinya" berontak hati dengan yang baru.</p>
<p dir="ltr">Ini hatimu, dia yang tau jalan kembali, ini masalahmu, ya tentu kamu yang tau jalan penyelesainnya. Kamu yang tau jalan untuk pulang, fitrahnya manusia memang bermasalah namun fitrahnya manusia itu juga yang mengerti cara penyelesainnya. Kamu yang mengerti hatimu, kamu yang tau bagaimana cara menyelesaikan masalah ini. </p>
<p dir="ltr">Buat apa menunggu, jika saat ini kamu tau penyelesainnya, segera selesaikan. Jika kamu tau hal awal apa yang harus di lakukan, segera lakukan. Kamu tau jalan kembali, hanya saja kamu belum mau memulainya. Segera lakukan sebelum semuanya terlambat. </p>
<p dir="ltr">Jika memang dia tempat kembali, segera kejar dia. Tapi jika hatimu masih ragu, kamu yang tau pilihanmu. Kamu mampu menghadapi ini semua. Jika ada yang harus diperjuangkan, aku tau, pasti akan kamu perjuangkan. Jika memang harus ada yang di korbankan dan di ganti, kamulah yang mengerti apa yang harusnya dikorbankan dan di ganti. Pada akhirnya kamu yang mengerti, kamu yang mempertimbangkan, dan hanya kamu yang tau.</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-7635071486532428432016-01-15T07:30:00.001-08:002016-01-15T07:39:18.397-08:00Bertahan<p dir="ltr">Kini aku merasa berada di titik paling bawah batas sabarku, ingin rasanya aku ungkapkan semua perasaan yang rasanya meledak-ledak ini. Ingin lari dan pergi tapi aku tak tahu tujuanku. Sulit  bagiku menerima semua kenyataan ini, entah menggapa cobaan yang begitu berat rasanya harus menimpa ku, harus kualami dan harus ku jalani.</p>
<p dir="ltr">Mungkin ini skenario yang dulu sudah aku pilih dan aku sepakati oleh Tuhan ku. Dengan keyakinan penuh, yang mungkin dulu rasanya akan aku jalani dan aku lewati dengan mudah. Itu keyakinan dulu yang mungkin aku ungkapkan kepada Tuhan ku, tanpa tahu apa yang akan terjadi sesungguhnya setelah aku turun ke bumi.</p>
<p dir="ltr">Kini aku merasa sangat lemah, merasa tidak mampu menjalani semua ini, aku merasa upaya yang telah aku lakukan adalah sia-sia dan menurutku semua ini sudah tak berarti lagi. Ingin aku lupakan semua masalah ini, ingin aku lupakan sekejab saja. Fikirku mudah melupakan semua ini, kusayat saja urat nadiku hingga aku tak bernafas lagi dan aku akan meninggalkan semua masalah duniaku ini.</p>
<p dir="ltr">Tapi, bagaimana nanti pertanggung jawabanku kepada Tuhan ku, bagaimana nanti aku mempertanggung jawabkan semua ini. Bagaimana bila pertanyaan-pertanyaan yang malaikat tanyakan kepadaku tak mampu aku jawab. Bagaimana bila semua itu terjadi dan aku tak mampu menjawabnya dan mempertanggung jawabkan janjiku kepada Tuhan ku. Mungkin nanti tempat paling hina yang akan aku singgahi setelah dunia ini jika aku menyerah dengan semua keyataan ini dan lebih mengakhiri hidupku dengan cara itu.</p>
<p dir="ltr">Kini bertahan adalah pilihanku, akan aku jalani skenario yang Tuhan pilih kan untukku. Aku tahu masalah adalah bukti cinta Tuhan kepada ku, masalah adalah cara Tuhan membuatku kuat, masalah adalah cara Tuhan membuatku dewasa, dan aku yakin masalah yang akan menuntunku pada akhir cerita yang pasti akan bahagia. Hidup tidak akan selalu menyedihkan bukan..</p>
<p dir="ltr">Aku berharap semua masalah ini akan berlalu dengan cepat, aku mohon kepadamu Tuhan mudahkanlah segala urusanku, jika memang harus sulit beri aku kekuatan untuk menghadapi semua ini. Aku tahu, engkau memberi cobaan pasti hanya kepada dia yang mampu menghadapi dan melewatinya, dan engkau pilih aku karena engkau yakin aku pasti akan mampu menghadapinya, dan tidak akan mungkin aku meragukan keyakinanmu, pasti akan aku hadapi semua masalah ini, engkau saja yakin mana mungkin aku meragukanmu. </p>
<p dir="ltr">Maafkan aku yang sempat berpikir menyerah, maafkan aku yang sempat berpikir untuk mengingkari janjiku. Aku akan bertahan untuk semua ini, dan akan aku jalani semua ini tulus untuk beribadah kepadamu. Aku yakin sesuatu yang indah pasti telah engkau siapkan, kau uji aku agar aku siap menerima semua itu nanti. Aku akan bertahan</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-32141874464649905542015-04-29T05:58:00.000-07:002015-04-29T05:58:07.621-07:00Serpihan RasaMalam sunyi mulai mengubah ramai hariku, ingin terlelap namun tak mampu, menyendiri digelapnya tempat seperti surga. Kenapa aku bilang surga? itu karena disinilah tempat aku kembali setelah panjang hari mengarungi waktu, menelusuri keramaian, tertawa bersama mereka yang tak mengerti apa yang aku rasakan. <br />
<br />
Aku punya banyak luka, namun aku tutup rapat semua luka ini, tak ingin ada mereka yang tau, biar aku simpan semua ini sendiri. Itu karena aku hanya ingin tertawa bersama mereka, melepaskan semua beban yang ada, dan bila saat nanti waktunya mereka taupun, mungkin tak akan ada yang peduli.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMmjJhE8ChRJg_AjwkkQBhdlQLAOJu3T-10o2VI7oIDbKVyxr12k4hpSV00UJsbdS7KM57xU2g31-Sm4qGOPhJzKRm6MUP-LVbwGFzhd6mOsvZ-98CVhYahbMTQolV8_pJ5WOlrLkdYgXh/s1600/serpihan+rasa+@REFAI_ID.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMmjJhE8ChRJg_AjwkkQBhdlQLAOJu3T-10o2VI7oIDbKVyxr12k4hpSV00UJsbdS7KM57xU2g31-Sm4qGOPhJzKRm6MUP-LVbwGFzhd6mOsvZ-98CVhYahbMTQolV8_pJ5WOlrLkdYgXh/s1600/serpihan+rasa+@REFAI_ID.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
Satu hal, hanya saat bersama mereka aku bisa sejenak melupakan semua rasa ini, tak lagi terfikir dia dan bayangannyapun seakan hilang. Mereka memang tempat aku melupakan semua ini, canda tawa mereka adalah alasan senyum terlukis diwajah ini.<br />
<br />
Kini sunyi sendiri di surgaku, hiruk rasa yang dulu pernah ada datang mengganggu fikiran ini. Seharusnya aku sudah melupakannya, melupakan dia yang dulu pernah ada. Namun malam sunyi kini telah memecah siang yang aku lalui bersama mereka. Bayangnya kini mulai datang dan mengganggu lagi, seakan terputar lagi semua hal yang ingin aku lupakan tentangnya.<br />
<br />
Serpihan rasa yang tersisah untuknya, sangat mengangguku. Aku ingin melupakan ini semua, ingin menghapus semua tentangnya, tapi mengapa sulit untuk melakukannya. Logika seakan bicara lupakan, namun rasa ingin terus mengingatnya. Namun yang aku tau kini, setelah penelusuran saat sunyi malamku mencari tau tentangnya, kini dia telah bahagia dengan dia yang lain. Kini mungkin waktunya aku melupakan semua ini, mengikhlaskan dia, dan mulai tersenyum karena melihatnya bahagia dengan dia yang lain.<br />
<br />
Mungkin ini hanya serpihan rasa yang akan hilang dengan seiringnya waktu, menghapus semua kenangan yang dulu aku lalui bersamanya, kini dia telah bahagia, mungkin sekarang waktunya aku untuk bahagia. Walau terasa sesak di dada saat merasakan kenyataan ini, tapi inilah kenyataan, aku harus terima semua kenyataan ini. <br />
<br />
Aku yakin Tuhan siapkan rencana indah untukku dan untuknya, aku bahagia melihatnya bahagia, dan sekarang waktunya aku bahagia. Semoga setelah ini, serpihan rasa yang dulu pernah ada, takkan lagi mengganggu disetiap malam sunyiku.<br />
<br />
Bukan selamat tinggal untuk serpihan rasa, namun jangan lagi menggaguku di kesunyian malam. Biarkan aku mengenang yang bahagia, dan biarkan aku stersenyum melihatmu bahagia, sampai nanti akhirnya aku juga menemukan bahagiaku. Ini bukan hanya serpihan rasa, tapi ini caraku mengenangmu yang kini bahagia. :)Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-3576490182428838282014-11-17T03:56:00.001-08:002014-11-17T23:02:15.637-08:00Diantara mereka yang bahagiaSendiri bukanlah pilihan, tapi keadaan yang memaksa kita untuk sendiri. Bilang sama mereka ini perinsip, gak mau pacaran dulu, gue jomblo bahagia, gue masih pengen sendiri, tapi kenyataanya disaat perasaan ngerasa sendiri itu muncul, semua prinsip itu dipertanyakan kebenarannya. Terutama disaat berada diantara mereka yang bahagia, yang memamerkan kemesraan, kebahagiaan, kasih sayang, dan semua hal yang membuat perasaan sendiri itu makin nyiksa. -,-
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ9GUxRkc6vIbbA-6UAuNOOd8TpGzQPVrswksmaAcKq_JP7pBsqF3iKO9Bp4dY_B-ep47fjH5aPFbFla2IcUxRmi-JynY9r_2EJS9dt0uuF6w8dzKSW3SurtBtQ4YUkPZHc5YdwlkEa4cC/s1600/1415705811537.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ9GUxRkc6vIbbA-6UAuNOOd8TpGzQPVrswksmaAcKq_JP7pBsqF3iKO9Bp4dY_B-ep47fjH5aPFbFla2IcUxRmi-JynY9r_2EJS9dt0uuF6w8dzKSW3SurtBtQ4YUkPZHc5YdwlkEa4cC/s640/1415705811537.jpg" height="318" width="400" /> </a> </div>
<br />
<br />
Kita tinggal di negara yang gak ramah pada dia yang masih sendiri (jomblo), padahal kenyataannya dia yang saat ini punya pasanganpun dulu dia sendiri, dia lupa mungkin kalo dia juga dulu pernah sendiri. Orang-orang kaya gini memang perlu disadarin, biar mereka stop ngata-ngatain, ngeledekin dia yang masih sendiri.
<br />
<br />
Tapi jangan sedih buat kamu yang masih sendiri, setiap detiknya manusia lahir dimuka bumi ini terlahir sebagai jomblo, hingga akhirnya dia menemukan pasangan. Jadi gue, kamu, temen kamu, sahabat kamu, dan semua yang lagi sendiri itu gak sendirian, kita punya banyak temen yang juga masih sendiri (jomblo). <br />
<br />
Gak enak banget memang berada diantara mereka, rasanya mereka ada dimana-mana. Gak di jalan, sekolah, tempat makan, tempat nongkrong, tv, sosmed, kampus, duh dimana-mana lah pokoknya. Sebenernya gak pengen liat, tapi gimana gak liat coba kalo mereka dimana-mana dan keliatan. Sebenernya gak pengen iri, tapi gimana gak iri coba kalo mereka pamer kebahagiaan gitu, gue juga kan pengen. Susah memang hidup sendiri, udah kebayanglah hidup di negara yang gak ramah sama jomblo, kamu juga pasti pernah ngerasaain. -,- <br />
<br />
Jadi jomblo memang harus kuat, kuat di kata-katain, kuat jadi bahan ejekan, kuat hidup sendiri, pokonya harus kuat deh. Jadi jomblo juga harus banyak sabar, iya harus sabar sama yang namanya di PHPin, karna sering banget jomblo jadi korban PHP, karena sangking berharapnya punya pacar, sampe-sampe dia gak tau kalo itu cuma harapan yang gak berujung kepastian. Kasiannya kamu mblo. -,- <br />
<br />
Sabar ya mblo, percaya aja sama rencana Tuhan, percaya sama kebahagiaan yang udah di janjiin Tuhan. Kita sebagai jomblo lagi disuruh fokus untuk masadepan, fokus sama study, fokus untuk ngebahagiain orang tua, keluarga, sahabat, nah kalo ngebahagiain pasangan itu nanti kalo udah di kasih tau sama Tuhan belahan jiwa mana yang tepat buat kita bahagiain. Tapi kalo memang sudah dikasih pasangan ya di terima mblo, dijalanin, dijaga baik-baik, jangan sampe disakitin, buat dia bahagia, dan serius buat masadepan. <br />
<br />
Kalo memang masih jomblo jangan ngerasa sendiri, jangan ngerasa malu, jangan ngerasa risih sama omongan-omongan mereka yang memang bikin risih. Kamu gak sendiri, kamu punya banyak temen yang juga masih sendiri. Gak perlu ngerasa malu, karena status jomblo itu gak buruk-buruk amat kok, yang bikin buruk kalo kamu terlalu gupek cari pacar sampe pada akhirnya salah pilih pacar.
<br />
<br />
Kita juga kan bisa bahagia sama sahabat, keluarga dan orang-orang yang kita sayang. Memang sih gak enak berada diantara mereka, tapi kita ambil positifnya aja, karena mereka kita belajar yang namanya kegalauan yang bukan pada waktunya, belajar salah memilih, kita belajar dari pengalaman yang mereka rasakan. <br />
<br />
Memang yang kita liat banyak kebahagiaan, tapi buktinya banyak juga yang galau karna pacaran. Tuhan sayang sama kamu, Tuhan gak mau kamu galau, Tuhan gak mau kamu sedih karna patah hati, Tuhan gak mau kamu rusak karna pacaran, Tuhan mau kamu sukses, pokoknya Tuhan udah ngerencanain yang terbaik buat kita. :) <br />
<br />
Hidup diantara mereka memang bikin iri, tapi jadiin pelajaran aja, jadilah pendengar yang baik di saat kegalauan mereka melanda, jadilah pendengar yang baik disaat kebahagiaan yang sedang mereka rasakan. Ikut bahagia disaat mereka bahagia, jadi penguat disaat mereka jatuh dalam kegalauan. Itu tugas jomblo, harus positif, percaya sama rencana Tuhan, kebahagaiaan menanti dimasadepan. Aamiin. :) <br />
<br />
Semangat ya mblo, kuat ya mblo, positif ya mblo, jadilah jomblo yang elegan, jomblo yang bahagia, jomblo yang membagi kebahagiaan, jomblo yang jelas masadepannya, jomblo yang pasti akan bahagia dimasadepa. Aamiin. (y)Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-54496650675855324982014-10-30T09:53:00.000-07:002014-10-30T09:53:46.811-07:00Suatu saat nantiDalam angan dan harapan selalu aku bayangkan sosok sempurna yang akan mengisi kekosongan hati ini. Menemani setiap langkah, menyempurnakan setiap detik waktu, dan menjadi pengingat lembut akan kesalahan-kesalahanku. Menjadikan semua indah, menjadikan semua mudah dan menjadikan semua begitu sederhana dengan rumitnya kebahagiaan yang dia berikan. Iya, itu sebuah angan, sebuah harapan yang selalu aku bayangkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMjHwSF6isHaWL2vSd-iPPM1WAOLUfU3wcXb5TCjBpzA7ri2GgpOpOWNEhvWkFzrbggYzUVpMEatjeOOV0WIKIuMHeVh1Oi8kSTZd3hm-quWwY9FlhE0pLGc4mQS-ZxuAphsolLPnXOgpN/s1600/1414629132146.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMjHwSF6isHaWL2vSd-iPPM1WAOLUfU3wcXb5TCjBpzA7ri2GgpOpOWNEhvWkFzrbggYzUVpMEatjeOOV0WIKIuMHeVh1Oi8kSTZd3hm-quWwY9FlhE0pLGc4mQS-ZxuAphsolLPnXOgpN/s640/1414629132146.jpg" /> </a> </div>
<br />
Bukan lagi cinta, bukan lagi sayang yang akan ku rasakan nanti, tapi kesempurnaan karena memiliki kamu yang mendamaikan, memiliki kamu yang membahagiakan, memiliki kamu yang menguatkan, memiliki kamu yang mengerti akan arti sebuah kesetiaan, memiliki kamu yang mengerti akan arti ketulusan, dan memiliki kamu yang mengerti akan arti sebuah pengorbanan. Iya, kamu belahan jiwa, bukan lagi cinta dan bukan lagi sayang, karena lebih dari itu, lebih murni dari itu.<br />
<br />
Aku terima rasa sakit yang aku rasakan, aku terima penguji hati yang datang, aku terima semua luka selama ini, karena berusaha hanya untuk menemukan kamu belahan jiwa yang memang Tuhan takdirkan untukku. Kegagalan memang kadang membuatku jenuh, membuatku merasa ingin menyerah mencari kamu, dan merasa cukup mati perasaan ini, mati karena selalu disakiti oleh penguji hati hanya untuk menemukanmu.<br />
<br />
Tapi aku harus kuat, kuat menerima semua ini, agar nanti saat aku bertemu kamu belahan jiwa, aku tak lagi rapuh dan tak lagi jadi pengeluh akan semua kekurangan kamu. Bersama kamu belahan jiwa, bersama dalam perbedaan yang akan kita persatukan, bersama dengan kekurangan yang akan saling melengkapi, dan bersama dengan kelebihan yang akan saling menguatkan.<br />
<br />
Dengan rencana Tuhan, dengan skenario yang memang sulit untuk kita pahami, satu hal pasti janji Tuhan <i>"Bahagia itu pasti dan bahagia akan datang pada saatnya"</i>. Suatu saat nanti, kita akan dipertemukan dalam cinta yang damai, yang saling mengisi, saling melengkapi, saling mengerti, saling memahami, saling berbagi, dan saling mencintai, yang sangat takut melakukan kesalahan yang akan membuat satu sama lain tersakiti, itu pasti suatu saat nanti.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Kuatkan aku Tuhan, bantu aku menjadi pribadi yang baik, bantu aku menjadi dia yang sabar, bantu aku jadi pribadi yang hebat, agar jodoh ku juga seperti itu. aamiin. :)</blockquote>
Suatu saat nanti................................................................................Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-49852135023402476032014-10-03T05:27:00.001-07:002014-10-03T09:41:28.724-07:00Tidakkah kamu sadar<p>Oke artikel kali ini mungkin sok taunya level tinggi, karena kali ini gue mau kamu mikir dan bener-bener mau kamu sadar. Kenapa kaya gitu, alasannya sih simple karena gue udah cape denger kamu nggak bisa move on. Apalagi dengan alasan yang menurut gue nggak banget. Walau sok taunya gue ini pasti akan menimbulkan banyak hujatan atau hinaan, tapi setidaknya buat kamu yang berfikir akan tau manfaat dari artikel gue ini.</p>
<p><b><i>Tidakkah kamu </i></b><b><i>sadar.? </i></b></p>
<p>Siapasih orang yang kamu fikirin, orang yang buat kamu galau, orang yang selalu kamu tangisin tiap malem, orang yang selalu muncul dalam ingatan kamu.</p>
<p>Gue tau dia memang seseorang yang sangat berarti mungkin buat hidup kamu. Udah banyak kenangan indah yang kamu laluin bareng dia. Ada banyak hal dan faktor yang buat kamu susah buat ngelupain dia, dan masih ada banyak alasan sampe kamu sedih, galau, dan gak bisa ngelupain dia.</p>
<p><b><i>Tidakkah kamu sadar.?</i></b></p>
<p>Dia memang kenangan, dia memang masa indah, dia dulu memang seseorang yang sangat berarti buat hidup kamu. Tapi liat keadaan sekarang, kamu bukan siapa-siapa dia lagi, melainkan hanya seseorang masalalu yang berharap masalalu itu terulang lagi yang hal itu (entah terjadi atau nggak) berharap akan hal yang nggak pasti.</p>
<p><b><i>Tidakkah kamu sadar.?</i></b></p>
<p>Seberapa menderitanya diri kamu karena mikirin masalah itu. Nggak kasian sama diri sendiri.? nggak kasian sama perasaan sendiri.? Mikirin seseorang yang belum tentu mikirin kamu apa lagi perasaan kamu. Gunain juga tuh logika kamu, ngegalauin Ibu, Ayah, Kakak, Adik, Keluarga aja nggak segitunya. Kamu itu nangis, sedih, galauin seseorang yang udah nyakitin kamu.</p>
<p><i><b>Tidakkah kamu sadar.?</b></i> </p>
<p>Semakinkamu larut dalam kesedihan, semakin kamu larut dalam rasa kecewa akan menimbulkan komplikasi pada hati kamu dan itu akan berakibat nggak baik buat fisik dan fikiran kamu. Itu gara-gara siapa.? gara-gara orang yang udah nyakitin kamu, tapi apa kenyataanya, kamu nggak bisa move dari dia.</p>
<p>Bukannya gue selalu nyalahin dia, tapi setidaknya gue mau kamu ngerti. Hidup kamu itu masih panjang, masih jauh, masadepan kamu juga harus jelas. Jangan sibuk ngegalauin, sedihin orang yang kaya gitu. Toh kalo dia jodoh kamu dia akan balik lagi ke kamu, jangan terlalu difikirin, diribetin, dirasain. Anggep aja ini semua cobaan biar kamu jadi kuat dan dewasa dalam menyikapi semua masalah. </p>
<p><b><i>Tidakkah kamu sadar.? </i></b></p>
<p>Akan ada banyak hambatan kalo kamu terlalu terpuruk dalam rasa bersalah, atau dalam rasa kehilangan dia. Inget ini: <i>"Tuhan udah nyiapin seseorang yang bener-bener baik buat kamu"</i> jadi jangan terlalu pusingin dia yang udah pergi. Liat tuh, dia aja udah bahagia. Kenapa kamu masih sedih, bahagia juga dong, senyum dong, semangat dong. :)</p>
<p><i><b>Tidakkah kamu sadar.?</b></i></p>
<p>Selama ini kamu udah menyiksa diri sendiri, karena kamu galau, sedih, nangis. Sekarang waktunya untuk move, sekarang waktunya menatap kedepan, sekarang waktunya jadi kamu yang kuat, sekarang waktunya kamu jadi seseorang yang selalu bahagia, sekarang waktunya untuk senyum, sekarang waktunya untuk bangkit.</p>
<p>Udahan sedihnya, udahan galaunya, udahan nangisnya, udahan terpuruknya. Percaya sama janji Tuhan, terima kenyataan, selalu berfikiran positif. Itu yang akan membuat kamu jadi kuat.</p>
<p>Mulai detik ini kamu udah janji sama diri sendiri, kalo kamu akan serius dalam meraih masa depan dan janji nggak akan sedih karena orang kaya dia. Gue yakin sekarang kamu udah mulai belajar dan berfikir, semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu. :)</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-49487027761920623532014-09-30T17:53:00.001-07:002014-09-30T18:43:59.529-07:00L.D.R ( Long Distance Relationship )<p>Hanya dia yang hebat yang bisa menjalani hubungan ini, iya dia yang hebat, karena susah banget buat ngejalanin hubungan ini. Hanya dia yang bener-bener sabar dan memang sama-sama punya komitmen bisa jaga perasaan satu sama lain yang akan menang diakhirnya nanti. Akan ada banyak banget masalah yang dihadapin, iya banyak banget. Dari yang miss komunikasi, ngerasa jenuh, nggak bisa jauh, dan masih banyak lagi masalah yang lain. </p>
<p><i><b>Masalah</b></i></p>
<p>Masalah yang paling fatal menurut gue sih <i>"Komunikasi"</i> karena komunikasi itu hal yang paling penting dari L.D.R (Long Distance Relationship). Kenapa gue bilang komunikasi yang paling penting, ya karena hubungan itu tergantung dari komunikasinya. Hal itu yang akan menentukan nasip dari hubungan itu. Gimana nggak gitu coba, yang nggak L.D.R aja hal yang paling penting komunikasinya, kalo ngejalanin hubungan tapi nggak ada komunikasi bisa-bisa berakhir hubungannya, apalagi yang L.D.R kalo nggak ada komunikasi. </p>
<p><i><b>Pentingnya komunikasi</b></i></p>
<p>L.D.R tanpa komunikasi sama aja kaya nyimpen perasaan yang nggak jelas, iya nggak jelas, karena kita nggak pernah tau kabar dia, lagi apa dia disana, akankah dia masih menyimpan perasan yang sama, atau mungkin dia udah lupa sama kita dan masih ada banyak lagi fikiran-fikiran negatif dan pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul dalam hati kalo komunikasinya nggak ada, kalo gue bilang sih hubungannya ngegantung.</p>
<p><i><b>Kalo sayang buktinya</b></i></p>
<p>Bukti sayang dari yang ngejalanin hubungan L.D.R apa lagi kalo nggak komunikasi. Nemenin dia secara langsung nggak bisa, meluk dia disaat sedih nggak bisa, ada disaat dia susah nggak bisa. Apalagi caranya kalo nggak komunikasi yang dilakuin.? Yang bisa dilakuin ya dengan cara dengerin dia cerita, curhat, ngeluh, semangatin, perhatiin, sayangin dia lewat tlp atau teks pesan.</p>
<p><b><i>Akhir yang diharapkan</i></b></p>
<p>Cobaan yang dihadapin memang nggak mudah dan ada banyak, tapi gue yakin harapan kalian adalah berakhir bahagia. Semangat, saling ngerti, udah ngerti harus lebih pengertian lagi, harus sabar udah sabar harus lebih sabar lagi. Jaga komunikasinya jangan sampe miss komunikasi, jaga hati satu sama lain, dan semoga akhir yang akan didapat adalah bahagia. :)</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-52323930389614420012014-09-27T20:24:00.001-07:002014-09-28T04:41:51.634-07:00Sekejap saja lihat akuTidak kah kamu melihatku, melihat apa yang aku lakukan, melihat apa yang aku berikan, pengorbanan dan semua usahaku, tidak kah kamu melihat itu.? :') <br />
<br />
<center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipRO36UxuFkK8Ra_SnjFHkv71FkxliLeJgOcuM2XyA9CBp6I4ENx-QUptsXuqQ9pIBjEfKK9bJquwefOY3vPCMpEs9bK-7LdNqtMc8SMjy_OuHvpx7vbwjWnlamMcea_lgzH9KYT_-c48c/s1600/1411874767726.jpg" imageanchor="0" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipRO36UxuFkK8Ra_SnjFHkv71FkxliLeJgOcuM2XyA9CBp6I4ENx-QUptsXuqQ9pIBjEfKK9bJquwefOY3vPCMpEs9bK-7LdNqtMc8SMjy_OuHvpx7vbwjWnlamMcea_lgzH9KYT_-c48c/s640/1411874767726.jpg" height="320" width="320" /> </a> </div>
</center>
<br />
Mungkin memang kamu tidak pernah tau dan tidak pernah melihat apa yang aku lakukan, apa yang aku usahakan, dan apa yang aku perjuangkan. Iya, itu semua mungkin karna kamu terlalu sibuk mengejar dia, dan kamu nggak memperdulikan orang-orang yang ada disekitar kamu, termasuk aku. :')
<br />
<br />
Hanya berjuang lah yang bisa aku lalukan, iya hanya berjuang, tanpa kamu tau mengapa aku berjuang, tanpa kamu lihat apa yang aku perjuangkan. :') <br />
<br />
Tak mengapa diabaikan, tak mengapa tidak dipedulikan, tapi setidaknya sekejap saja lihat aku, lihat pengorbananku, semua usahaku, aku yang berharap bahagiamu. Berharap nanti akan selalu ada senyum indah yang menghiasi hari-harimu tidak lagi kesedihan, tidak lagi luka, dan tidak lagi sakit yang kamu daptkan. :') <br />
<br />
Aku akan terus mendukungmu, iya mendukungmu dalam mencapai kebahagiaan yang kamu impikan, walau aku tau kebahagiaanmu itu bukan bersamaku, bukan disampingku, tapi bersama dia dan disamping dia. :') <br />
<br />
Sakit memang menerima kenyataan itu, iya sakit, tapi setidaknya nanti setelah kamu meraihnya, aku bisa memastikan kamu telah mencapai mimpimu, mencapai kebahagiaan bersama dia yang kamu impikan. Karna bagiku kebahagiaanmu yang terpenting, biar aku mengabaikan rasa sakit ini dan nanti aku bisa melihatmu selalu tersenyum. :')
<br />
<br />
Perjuangkan apa yang menurutmu baik, aku disini akan jadi dia yang berada paling depan untuk melindungimu, akan berada dipaling akhir untuk selalu disampingmu. Semoga kamu lekas tau, aku disini..akan berusaha selalu ada untukmu, selalu berusaha melindungimu, hingga akhirnya kamu mencapai bahagia. Dan semoga nanti sekejap saja kamu melihatku, iya melihatku, juga usahaku, itu harapanku. :')Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-34342422878535728662014-09-25T16:15:00.001-07:002014-09-30T20:29:42.312-07:00Seseorang yang aku ingat dengan kenangan<p>Masih terlukis indah kenangan yang pernah kita lewati bersama. Masih sangat jelas terdengar kata-kata indah yang dulu selalu kamu ucapkan. Masih tersimpan rapih memori tentang kita, semua kisah suka dan duka yang dulu kita lalui. :')</p>
<p>Kamu bagian cerita yang takkan mungkin aku lupakan, kamu separuh cerita cinta yang aku rasakan, kamu juga luka yang dulu pernah aku miliki. Semua begitu cepat dilalui, hingga akhirnya aku melihatmu membelakangiku, meninggalkan semua kenangan yang mungkin takkan aku lupakan. :')</p>
<p>Berbagi duka hal yang biasa aku lakukan bersamamu, tertawa bersama yang selalu kita lakukan saat bertemu, menemani dan menghapus airmataku saat menangis kebiasaanmu. Kini semua hanya kenangan yang takkan mungkin aku rasakan lagi bersamamu. :')</p>
<p>Rasa rindu yang selalu menghampiriku disaat-saat aku kehilanganmu atau disaat sibukmu, rasa curiga yang selalu menggangu saat kamu mulai menjauh, rasa gelisah saat kamu dekat yang lain. Kini semua rasa itu takkan aku rasakan lagi, karna kini kamu sudah menjauh. :')</p>
<p>Kamu yang aku ingat dengan kenangan, kamu adalah seseorang yang telah memberikan banyak waktu hanya untuk menemaniku, membuang waktumu hanya untuk menjagaku, banyak meluangkan waktu hanya untuk memahamiku, mengabaikan semua yang kamu miliki hanya untuk aku. :')</p>
<p>Semua kenangan itu akan selalu aku ingat, iya aku ingat...karna kamu lah seseorang yang aku ingat dengan kenangan. :')</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-88281413454449486222014-09-24T19:23:00.001-07:002014-09-24T19:23:20.305-07:00'FRIENDZONE'<p>Kamu pernah ngalamin ini.? kalo gue sih sering, dimana yang awalnya cuma temenan lama kelamaan jadi ngarep bisa jadian, tapi dia cuma anggap kita sebagai teman atau sahabat dia doang, nyes banget nggak tuh. Udah lama ngarep, mendem dan nyimpen rasa, disaat rasa itu kita ungkapin, dia malah bilang <i>'memang sih aku nyaman sama kamu, aku sayang sama kamu, tapi cuma sebagai teman atau sahabat, maaf ya aku nggak bisa terima kamu'</i> mau gimana lagi coba kalo dah kaya gitu. :')</p>
<p>Hal kaya gitu tuh yang disebut 'friendzone', disaat kita nyaman sama dia, kita berfikir kalo dia punya rasa sama kita dan akhirnya apa.? ngarep yang terjadi. Salah juga sih terlalu ngarep, soalnya kita nggak pernah tau apa yang dia rasain, yang kita tau dia hanya seseorang yang selalu ada buat kita dan kita nggak tau apa tujuan dia kaya gitu ke kita. </p>
<p>Tapi gimana nggak ngarep coba, dia perhatian, bikin kita nyaman, selalu ada buat kita, selalu dengerin keluh kesah kita, dan dia udah kaya pacar sendiri. Iya kaya pacar sendiri, karena kita sering makan bareng, jalan bareng, foto bareng, yah yang begitu-begitu lah. Yang kita rasa itu hal yang nggak biasa, bukan kaya temen, bahkan hal yang kaya gitu juga bukan kaya sahabat, itu lebih dari sahabat.</p>
<p>Kalo dirasain ya sakit, tapi kalo difikir-fikir ya kita juga sih yang salah terlalu ngarep. Sedangkan memang diantara kita nggak ada komitmen buat jadian bahakan berfikir gitu pun nggak (awalnya). Jadi jangan salahin dia atau nyalahin orang lain, itu cuma masalah waktu dan keadaan. Karena waktu perasaan itu muncul dan karena keadaan kita bisa jadi ngarep.</p>
<p>Sekarang ambil positifnya aja deh, kalo pacaran kita bisa putus, kalo putus kita mungkin bisa jauhan bahkan musuhan sama dia, kalo udah putus jarang banget ada yang bisa baik-baik aja, kalo bisa baik-baik juga pasti ada rasa yang ngeganjel. Nah kalo sahabat atau temen, mungkin kita bisa lebih nyaman ngejalaninnya, nggak ada aturan dan jarang ada brantem-brantem karna hal yang nggak jelas. Iya nggak.? :)</p>
<p>Nikmatin masa-masa pertemanan dan persahabatan itu, jangan terlalu ngarep dan terlalu berfikir yang gimana-gimana. Jaga dia kalo memang kita bener-bener sayang sama dia, buat dia bahagia, nyaman, dan aman. Kalo memang dia jodoh kita, setidaknya kita udah jaga dia dari awal dan buktiin dari awal kalo kita bener-bener sayang sama dia lebih dari seorang temen dan sahabat. Jodoh pasti bertemu, dan jodoh nggak mungkin jauh-jauh dari kita, bisa jadi dia adalah sahabat kita atau seseorang yang memang udah lama kita suka. :)</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-56908719260321380412014-09-22T19:47:00.001-07:002014-09-23T08:24:35.047-07:00Dalam pencarian <p>Kini aku masih dalam proses pencarian, iya mencari seseorang yang benar-benar pantas memenangkan hati ini. Berulangkali gagal membuatku merasa pesimis, akankah ada seseorang yang benar-benar mencintaiku tulus, tanpa melihat latar belakangku dan tanpa melihat siapa aku sekarang. Akankah ada dia yang mau menemani aku dari saat ini, dari bawah, meniti setiap anak tangga cobaan dan kesabaran dalam menggapai kesuksesan? Yah pertanyaan itu yang selalu ada dibenak ini.</p>
<p>Kini pencarian itu seakan mulai menjenuhkan, berulang kali mencoba pada dia yang telah memenangkan hati ini, namun dia buat gagal kembali. Akibat dari itu apa yang aku dapat, hanya rasa sakit, ya walau rasa sakit itu hanya sesaat dan tak bertahan lama, namun di balik rasa sakit ini ada kenangan yang dulu pernah ada, tak mungkin mudah dilupakan, atau aku sirnahkan begitu saja. </p>
<p>Masa-masa pencarian memang melelahkan, membosankan, menjenuhkan dan membuat aku jadi seseorang yang tak sabar. Menantikan janji Tuhan yang telah menetapkan dia sang pemenang hati, ia akan selalu aku tunggu dan pasti akan aku nantikan. </p>
<p><i>Akankah dia datang jika kita tak coba untuk mancarinya dan menemukannya?</i> </p>
<p>Rencana Tuhan lah yang paling indah, dia yang menentukan kapan aku dan dia dapat bertemu hingga nanti aku dan dia dipersatukan dalam bahagia. ♡ </p>
<p>Berusaha sudah aku lakukan, aku tak hanya menanti dan bersabar tanpa melakukan apapun. Sudah banyak usaha yang aku lakukan, terkadang berusaha mencaripun aku merasakan gagal, iya gagal karna bertemu dengan dia yang menguji hati, dia yang dikirim Tuhan untuk menguatkan hati ini.</p>
<p>Hanya Tuhan yang tau kapan waktu yang tepat untuk aku dan dia dipertemukan. Yang jelas pasti aku dan dia akan dipertemukan, aku akan terus berusah mencari dia yang pantas memenangkan hati ini dan akan terus berdo'a agar dia tidak pernah tersakiti dan dia akan menjaga diri. Karna saat ini, aku masih dalam proses pencarian dirinya. :)</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-15585255481697261242014-09-20T06:40:00.001-07:002015-08-28T17:16:10.678-07:00Surat untuk mantan<p dir="ltr">Hai kamu, masih ingat aku, iya aku, seseorang yang mungkin dulu pernah ada di hati kamu. Mungkin kamu sudah lupa denganku atau mungkin kamu memang tidak pernah menyimpan aku di hatimu, menganggap aku hanya orang biasa yang dulu coba mendekati kamu. Ya, mungkin itu difikiran kamu. Tapi setidaknya orang biasa ini dulu pernah memenangkan hati kamu. :')</p>
<p dir="ltr">Trimakasih semua kenangan indah yang dulu pernah kamu berikan, trimakasih untuk senyum indah yang dulu selalu mengisi hari-hari ku, trimakasih untuk canda tawa yang dulu menyempurnakan rasa bahagia karna aku memiliki kamu, dan terimakasih sudah menjadi tempat berbagi cerita dan semua keluh kesahku. :')</p>
<p dir="ltr">Mungkin kini kamu sudah bahagia,bahagia selepas kepergianku. Dulu aku hanya jadi beban dalam hidup kamu, jadi seseorang yang bikin kamu ribet, jadi seseorang yang banyak ngatur, jadi seseorang yang harus selalu dapet kabar dari kamu, dan semua hal yang aku lakuin yang mungkin bikin kamu nggak nyaman. Tapi jujur itu semua aku lakukan karena aku sangat menyayangi kamu, takut kamu pergi, takut kamu berubah dan sangat takut kehilangan kamu. :')</p>
<p dir="ltr">Cerita sedikit ya, iya aku mau cerita sedikit tentang perasaan aku dulu ke kamu. Awalnya perasaan itu biasa aja, sampai aku sadar kalo aku bener-bener sayang sama kamu. Mungkin kamu bosen denger kata <i>"Aku</i><i> sayang kamu"</i>  bosen aku sering bilang <i>"I love you"</i> . Aku nggak pernah bosen bilang itu karena aku nggak mau kamu lupa, mau kamu selalu inget, kalo aku bener-bener sayang sama kamu, dan aku bener-bener takut kehilangan kamu. :')</p>
<p dir="ltr">Tapi sekarang kisahnya berbeda, kamu menjalani kisah hidupmu dan aku menjalani kisah hidupku sendiri. Aku akan selalu ingat kamu, dan nggak mungkin pernah bisa aku lupakan seseorang yang dulu pernah mengisi hati ini. :')</p>
<p dir="ltr">Semoga kamu bahagia sekarang, jaga diri kamu baik-baik, maafin semua salah yang pernah aku lakukan, maaf semua luka yang aku berikan. Simpanlah aku dan kenanglah aku, sebagai seseorang yang dulu pernah ada di hati kamu, itupun jika kamu mau, atau kamu malah sudah menghapus semuanya.? iya itu hak kamu. :')</p>
<p dir="ltr">Slamat jalan seseorang yang dulu selalu mengisi hariku. Ini sedikit surat untukmu. :')</p>
<p dir="ltr"><i>Much Love</i><br>
<b>MUHAMMAD REFAI</b> ♡ </p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-77008669428610396372014-09-17T06:02:00.001-07:002014-09-17T07:13:39.744-07:00Kenapa cowok ngelupain mantannya cepet, sedangkan cewek lama.? <p>Kenapa cowok ngelupain mantannya cepet, sedangkan cewek lama.? Nggak ngerti udah berapa kali denger pertanyaan itu. Dari sahabat yang sering curhat, temen yang <i>gagal</i> <i>move on</i>, sampe followers yang sering banget nanya masalah ini. Gue sabagai cowok jadi harus jelasin, yah karena capek jelasin dari awal terus ke setiap orang yang tanya, akhirnya gue putusin buat bahas masalah ini di artikel ke tiga ini. :)</p>
<p>Ok kita mulai lagi sok taunya, hehe.. Banyak yang bilang <i>Kenapa cowok ngelupain mantannya cepet, sedangkan cewek lama.?</i>  itu karena cowok pake <i>"Logika"</i> sedangkan cewek pake <i>"Perasaan"</i>  itu gak salah tapi kamu pasti udah capek denger kata-kata itu dari setiap orang yang kamu tanya. Sedangkan kamu udah tau, bahkan dihati aja bilang <i>"Hellow kalo itu, gue juga tau kali tanpa perlu lo kasih tau"</i> , karena gue tau kamu butuh jawaban yang jelas dan bikin kamu ngerti, sampe kamu nggak bertanya-tanya lagi dalam hati, gue jelasin nih. :)</p>
<p><b><i>Masalah awalnya kenangan.</i></b></p>
<p>Kenapa gue bilang masalah awalnya kenangan, itu karena kenangan dibuat atau datang dari si cowok, kebanyakan cowok yang ngajak jalan ceweknya duluan, ngajak makan, ngasih hadiah, etc. Jarang kan cewek yang bikin kenangan duluan, atau menciptakan kenangan yang akan selalu diinget sama si cowok. Yah itu alami lah, cewek nunggu dan cowok yang memulai, gue tau kalo kamu gengsi buat gitu duluan, takut gak di hargain dan kayaknya kalo gitu nggak banget. :)</p>
<p>Karena yang buat kenangan si cowok, jadi dia akan mudah melupakan dibanding dia yang menerima kenangan kaya si cewek. Contoh kecil: kalo kamu punya temen yang sering jahilin kamu, pasti kamu akan selalu inget sama kejahilan dia, sedangkan dia pasti akan lupa kalo dia pernah jahilin kamu. :)</p>
<p><b><i>Diliat dari masalah putusnya.</i></b></p>
<p>Kalo diliat dari masalah putusnya, kebanyakan yang mutusin duluan adalah si cewek. Alasannya sih karena sicowok: <i>mulai berubah, nggak perhatian, cuek, kasar, selingkuh, etc.</i> Sedangkan kalo cowok kaya gitu, itu tanda kalo dia udah nggak nyaman lagi sama kamu, entah ada yang lain atau udah capek sama aturan yang kamu buat atau mungkin juga karena dia ngerasa udah capek sama sikap kamu.</p>
<p>Nah, karena masalah itu biasanya si cewek ngerasa bersalah karena udah mutusin cowoknya duluan, dan ngerasa susah buat ngelupain cowoknya. Akhirnya sang mantan akan selalu di kepoin dan dicari tau kabarnya, sampe-sampe nyesek sendiri karena dia tau kalo cowoknya udah lupa sama dia, sedangkan dia selalu inget kenangan yang udah pernah dikasih cowoknya.</p>
<p>Kalo cowok udah ngerasa nggak nyaman, jadi dia akan mudah melupakan dibanding cewek. Nah karena cewek masih nyaman, tapi kesel sama sikap cowoknya akhirnya dia mutusin cowoknya duluan. Tapi tenang cowok juga punya perasaan kok, dia itu sebenernya nggak lupa dan dia masih inget kok sama kenangan yang dulu, hanya aja cowok lebih menggunakan logikanya dan nggak mau larut dalam masalalu, akhirnya dia terlihat lebih cepat melupakan dibanding cewek.</p>
<p><i><b>Solusinya.</b></i></p>
<p>Gue yakin bagian ini yang paling kamu tunggu-tunggu. Hehe,</p>
<p>1. Masalalu itu nggak perlu dilupakan tapi kamu jadikan pelajaran buat bekal kedepan. :)</p>
<p>2. Stop kepo in dia, cari tau tentang dia dan pengen tau dia gimana. :)</p>
<p>3. life must go on, jangan cuma mikirin masalah yang itu-itu aja. :)</p>
<p>4. Cari kegiatan, biar kamu nggak terlalu mikirin yang namanya mantan. :)</p>
<p>5. Jangan terlalu usaha buat ngelupain mantan, karena kalo kamu usaha justru malah bikin kamu makin inget. :)<br></p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-60367070215338168572014-09-15T19:53:00.001-07:002014-09-15T19:55:37.415-07:00Bertahan Sakit, Melepaskan Sulit<p>Bertahan sakit, melepaskan sulit posisi yang nggak enak banget ya, mau bertahan tapi disakitin terus, dikecewain terus ujung-ujungnya makan hati. Mau melepaskan tapi sulit karena masih sayang sama dia, terlanjur nyaman sama dia dan takut nggak ada yang bisa buat kita nyaman dan buat kita bahagia kaya dia, duh bingung ya jadinya. :')</p>
<p>Masalah ini udah pernah gue alamin, kamu juga pasti udah pernah ngalamin atau malah lagi kamu rasain sekarang. Tapi tenang aja, kali ini gue akan share gimana cara ngadepin masalah yang satu ini, ya walaupun rada sok tau sih hehe.. tapi semoga bisa bermanfaat dan bisa jadi bahan pertimbangan kamu yang baca artikel ini atau yang langsung denger dari soundcloud gue.</p>
<p>Biasanya kalo gue punya masalah, masalahnya itu gue ajak kenalan dulu, kalo gak kenal gimana mau nyelesain masalahnya coba iya kan, pepatah juga bilang <i>"Tak kenal maka tak sayang"</i> tapi kali ini pepatahnya gue ubah <i>"Tak kenal maka tak selesai"</i> hehe. :)</p>
<p><b><i>Gimana cara kenalan sama masalahnya Fai.?</i></b></p>
<p>Kamu pasti bingung gimana cara kenalan sama masalah, tapi tenang gue kasih tau nih caranya. Masalah ini pasti ada di diri kamu sendiri bingung harus apa dan bingung harus gimana, jadi cara ngenalin masalahnya itu gampang, cukup ngomong sama diri sendiri, bilang <i>"Hay masalah, kenapa kamu gini, kenapa kamu gitu, kenapa bisa gini, kenapa bisa gitu"</i>  kaya tanya-tanya sama diri sendiri gitu hehe.. Nanti kalo udah kenal sama masalahnya pasti gampang untuk nyelesain dan cari solusinya.</p>
<p>Biasanya masalah yang utama itu adalah bingung harus apa, bertahan atau meninggalkan.. Hayo iya kan.? :)</p>
<p><b><i>Kalo udah kenal ngapain lagi Fai.?</i></b></p>
<p>Nah kalo udah kenal sama masalahnya sekarang tanya sama diri kamu sendiri, perasaan mana yang lebih besar: <i>Rasa sakit.?</i> atau <i>Rasa bahagia.?</i>  memang bingung sih lebih besar yang mana, biasanya yang udah numpuk itu rasa sakitnya, tapi sayangnya juga udah di hati, mana udah nyaman lagi. :)</p>
<p><b><i>Terus gimana dong Fai.?</i></b></p>
<p>Memang sih rasa bahagia itu udah kesimpen banget dihati, udah nyaman banget, udah banyak banget kenangan indahnya. Tapi apa iya kamu masih mau bertahan dengan dia yang udah nyakitin kamu berulang-ulang, mau sampe kapan dan mau berapa lagi kamu bertahan.? </p>
<p>Bingung ya kalo ditanya kaya gitu, kadang terlintas difikiran <i>"Mau udah aja"</i> tapi kalo difikir-fikir lagi perasaanya bilang <i>"Udah nyaman loh sama dia, emang nanti setelah lepas dari dia lo akan bahagia dengan yang lain, takut nyesel juga, udah bertahan aja deh dan berdo'a semoga dia bisa berubah"</i> hem.. kira-kira begitu deh dulu yang gue alamin, mungkin kalian juga kaya gitu. :)</p>
<p>Semua balik lagi ke kamu, tanya sama hati dan logika kamu. :)</p>
<p><b><i>Kaya gitu salah nggak sih Fai.?</i></b></p>
<p>Bertahan itu nggak salah kok malah itu hal yang bagus dan baik, tapi menurut gue ada hal yang lebih baik daripada itu.</p>
<p><b><i>Apa itu Fai.?</i></b></p>
<p>Hati kamu dan logika kamu, jangan gunain salah satu dong, gunain hati aja atau gunain logika aja. Logika sama hati itu harus seimbang, hati bilang ini-itu harus difikirin juga pake logika baik nggaknya, begitu juga sebaliknya logika bilang ini-itu harus disaring juga pake hati biar tau mana yang baik dan mana yang nggak. </p>
<p>Nah kalo udah bisa seimbang antara logika dan hati kamu, pasti kamu nggak akan bingung lagi buat nentuin keputusan. Kalo belum bisa nentuin keputusan juga pasti kamu masih lebih ngutamain perasaan dan gak berfikir pake logika kamu atau sebaliknya. </p>
<p><b><i>Terus gimana dong Fai.?</i></b></p>
<p>Intinya adalah: </p>
<p>1. Hati dan logika kamu itu harus seimbang, jangan berat sebelah. Karena kalo berat sebelah ya kaya gitu deh jadinya, bingung harus apa dan gimana.. :)</p>
<p>2. Jangan terburu-buru ambil keputusan, harus difikirin mateng-mateng pake hati dan logika, pertimbangin juga baik dan buruknya apa. :)</p>
<p>3. Jangan takut nyesel setelah ambil keputusan, orang baik pasti dapet orang yang baik. :)</p>
<p>4. Kalo memang harus meninggalkan, usahain dengan cara yang baik-baik dan jelasin alasannya apa ke dia. :)</p>
<p>Segitu aja deh sok taunya hehe, udah panjang lebar semoga bisa bermanfaat dan bisa membuka fikiran kamu dan semoga bisa membantu kamu buat nyelesaiin kebimbangan, kebingungan dan kegalauan kamu. :)</p>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-3786888122928696451.post-56692387470816381462013-10-18T06:01:00.000-07:002014-09-15T19:59:22.419-07:00Mengapa Harus Saling Menyalahkan<iframe frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=http%3A%2F%2Fapi.soundcloud.com%2Ftracks%2F115962370&auto_play=true&show_artwork=true&color=ff0000" width="100%"></iframe>
<br />
Dalam suatu hubungan memang lumrah terjadi yang namanya saling menyalahkan, dimana lo ngerasa paling bener atau malah si doi yang ngerasa paling bener. Masalah yang satu ini memang sering menghantui buat siapa aja yang lagi ngejalanin masa-masa pacaran. Apalagi buat lo semua yang mungkin udah lama ngejalanin suatu hubungan dan ini udah jadi penyakit yang susah banget buat di obatin.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Menurut gua ini bukan suatu hal yang baik buat di terusin, karena gak sedikit temen-temen gua yang ngalamin dan bahkan gua sendiri mengalami masalah yang satu ini berujung jadi<i> "PUTUS".</i> Kan gak enak banget gara-gara ngerasa paling bener dan saling menyalahkan bukan malah mengoreksi kesalahan satu sama lain jadi berakhir tragis kaya gitu.<br />
<br />
Kalian pasti gak mau hubungan kalian sampe berakhir tragis kaya kasus yang udah-udah. Maka dari itu kalian harus mengenali penyebabnya dan bagaimana solusinya. <br />
<br />
<b><i>Jadi siapa yang salah kalo gitu.?</i></b> <br />
<br />
Menurut gua gak ada yang salah dan gak ada yang bener, kenapa gua bilang gitu, karena sama-sama sayang tapi menyalahkan orang yang disayang. Masa iya sih menyalahkan orang yang disayang, kalo sayang kan gak kaya gitu. <i>(seharusnya) </i><br />
<br />
<i><b>Apasih penyebabnya dan mengapa terjadi.?</b></i><br />
<br />
Perbedaan karakter menjadi alasan utama dalam masalah ini. Punya pacar berwatak keras sedangkan kita gak bisa di kerasin, itu kan udah perbedaan karakter yang jauh beda banget. Disitu anehnya <i>"CINTA"</i> dari perbedaan itu kalian bisa menyatukan perasaan dengan perbedaan yang ada. Berawal dari [Lo dan Gua] berbuh jadi [Aku dan Kamu] dan terus jadi Kita dan berakhir jadi Cinta.<br />
<br />
Kurangnya pemahaman akan artinya sebuah perbedaan dalam suatu hubungan itu fatal banget akibatnya, kaya satu hal yang lagi kita bahas ini, saling menyalahkan dan banyak lagi masalah yang di timbulkan dari perbedaan ini. Kalo aja semua orang menghargai perbedaan karakter dan bisa memahami karakter pacar dan tau maunya pacar, gua yakin gak ada orang yang terluka di dunia ini karena adanya perbedaan. <br />
<br />
<i><b>Gimana cara biar gak saling menyalahkan.?</b></i><br />
<br />
Caranya sih gampang, tapi gak sembarang orang bisa ngelakuin hal ini, dengan cara menyalahkan diri sendiri dengan lo bilang ke diri lo sendiri kalo<i> "Ini gua yang salah bukan dia" </i>dengan demikian kan lo gak akan nyalahin orang yang lo sayang dan dengan cara itu pasti lo ada usaha buat minta maaf kedia.<br />
<br />
[<i>Tapi dia yang salah</i>] kan udah gua bilang tadi, kalo lo nyalahin dia dan dia nyalahin lo gak akan beres. Karena itu akan terus muter dan akhirnya berakhir kaya yang gua jelasin di awal. Menyalahkan diri sendiri itu bukan berarti harus kita yang salah, orang yang hebat itu adalah orang yang rela meminta maaf duluan demi kebaikan hubungan dia dengan orang yang dia sayang.<br />
<br />
<i><b>Efeknya minta maaf duluan apa.?</b></i><br />
<br />
Secara gak langsung dengan cara lo menyalahkan diri lo sendiri walau lo gak salah dan meminta maaf duluan, itu akan membuat pacar lo mikir dan akan minta maaf juga. Kan indah banget kalo saling memaafkan dengan cara kita duluan yang mulai minta maaf dan dia akhirnya menyadri kesalahannya. Kalo memang diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan pacran kalian. Gua yakin yang namanya saling menyalahkan itu akan ilang dan musnah dari muka bumi. hehehe :)<br />
<br />
Gua rasa cukup sekian dulu tulisan pertama gua ini, semoga kalian suka dan kalo memang konteks bahasanya salah mohon dimaafin, karena gua baru belajar nulis. Makasih banget but kalian yang udah baca dan ngasih komentar. :)<br />
<br />
<br />
<center>
<blockquote class="twitter-tweet">
aaaa, keren bgt:") "<a href="https://twitter.com/REFAI_ID">@REFAI_ID</a>: Sanggupkah kita untuk maafkan, atau kah hanya saling menyalahkan. :') <a href="https://t.co/etQDgdUpk4">https://t.co/etQDgdUpk4</a>"<br />
— WENNY YULIANI (@wennyyuliani) <a href="https://twitter.com/wennyyuliani/statuses/391805731852148736">October 20, 2013</a></blockquote>
<script async="" charset="utf-8" src="//platform.twitter.com/widgets.js"></script></center>
Muhammad Refaihttp://www.blogger.com/profile/04808166853499852883noreply@blogger.com8