Untuk kamu

Untuk kamu sosok yang sangat aku nantikan, bagian dari setiap do'a yang aku panjatkan, cerminan dari diri ini dan nama yang memang telah tertuliskan di yaumul mahfudz.

Siapakah gerangan kamu? Aku tunggu, kamu tak kunjung datang. Aku cari, takut salah menemukan. Aku diam, dalam kegelisahan. Aku bingung apa sebenarnya yang harus aku lakukan. Ragu dalam diam, gelisah dalam berjuang dan takut dalam harapan.


Jika benar kamu itu adalah kamu, semoga kita disegerakan dalam ibadah yang sangat aku nantikan. Dimana kamu dan aku dipertemukan, diikrarkan, dihalalkan, dan kamu dan aku menjalani ibadah menuju impian, hidup kekal dalam keabadian meninggalkan tempat persinggahan.

Membangun bahagia bersama kamu, menjalani suka duka bersama. Sesulit apapun nanti, aku tidak peduli, sesulit apapun itu akan kita hadapi bersama bukan? Separuh agamaku.

Akankah kamu juga menantikan apa yang aku nantikan? Akankah kamu khawatirkan apa yang aku khawatirkan? Apa kamu takut juga pada sekedar harapan? Jika kamu pun begitu, kamu tak sendirian.

Kamu tak sendirian, karena untuk kamu aku berjuang dalam diam. Kamu tak sendirian, karena untuk kamu aku ber do'a dalam hening malam. Kamu tak sendirian, karena untuk kamu aku sabar menunggu waktu dimana kamu dan aku dipertemukan, saat Allah sudah tentukan, waktunya kamu dan aku dipersatukan.

Posting Komentar

0 Komentar